Menyibak kembali halaman demi halaman 2014
yang sudah genap setahun terlampaui. Tahun yang teramat istimewa dengan semua
tetek bengek yang terjadi di dalamnya. Starting poin mengenal diri dalam
kehidupan yang sesungguhnya, menjadi aku yang seutuhnya. Banyak tinta yang
tertuang dalam lembar demi lembar 2014. Semuanya komplit teracik menjadi
komposisi yang sempurna.
Bukan suatu hal yang kebetulan ketika aku mengenal kalian, tapi semua itu adalah rencana Tuhan yang tak pernah kita nyana dan rencanakan. Selalu ada pelajaran dari setiap pertemuan, selalu ada kenangan dari setiap perpisahan dan selalu ada hikmah dari setiap kejadian. Aku bersyukur Tuhan mengirimkan kalian padaku, orang-orang istimewa yang secara langsung ataupun tidak menuntunku untuk semakin mengenal diriku sendiri.
2014
tahun ujian, evalusai dari semua nikmat yang telah dicurahkan Tuhan. Kesabaran
yang menjadi tameng terkadang hampir tak mempan. Nasihat demi nasihat mengendap
di dasar permukaan. Mosi tidak percaya pun melayang pada beberapa orang. Ya,
ujian itu beruntun tanpa jeda, rasa capek hati dan pikiran mengintai menuju
keputusasaan. Sampai pada akhirnya penolong itu datang, menghadirkan kembali
bara mimpi yang hampir padam. Meski harus kembali pergi meninggalkan luka yang
semakin dalam. Setidaknya bara itu masih menyala hingga kini dalam terpaan
angin dan hujan yang belum juga berhenti. Akan tetapi Tuhan memberikan kado
spesial di tahun 2014, Qoni’@. Sebuah impian yang mulai menjadi kenyataan. Itulah
kehidupan, kedatangan pasti disertai kepergian. Kesukaran diikuti kemudahan.
Tinggal bagaimana kita menikmatinya. Menjadi madu atau jamu yang keduanya
sama-sama menyehatkan.
Mari
menutup 2014 dengan senyuman. Mohon maaf atas semua kesalahan, melapangkan hati
untuk selalu memaafkan. 2014 sudah berlalu, biarlah menjadi sejarah dan
pengalaman untuk bekal di masa yang akan datang. Mari membuka lembaran baru, semoga
di tahun 2015 Tuhan memudahkan semua jalan. Mimpi itu tidak hanya
mimpi-mimpian, cita itu tidak lagi cita-citaan dan cinta itu tidak sekadar
cinta-cintaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar