Jika aku boleh berpesan, “rawatlah akhlakmu,
laksana sebuah tanaman yang kau sayang, setiap hari kau menyiramnya dengan
tambahan iman, kadang kala kau pupuk dengan member manfaat kepada sesama”.
Selalu malam yang membawaku untuk kembali
memencet tombol-tombol alphabet di laptopku, kini tentang cermin.
Ku menghadap cermin, dan kulihat pantulan
diriku disana, dia tak bicara, tapi dia menyatakan apa adanya. Pantulan itu
memperlihatkan seorang gadis yang ternyata tak secantik biasanya. Entah apa
yang membuat cermin menunyatakan seperti itu, padahal orang yang dimaksud
adalah orang yang sama.
Ternyata ada sebuah rasa ingin tahu yang
mendalam, tentang apa maksud dari semua pernyataan cermin itu. Banyak raut
wajah yang ditampilkannya. Dan akhirnya aku mulai mempelajarinya.
Tak ada yang salah dengan cermin, perbedaan
itu muncul dari pemikiran dan hati kita. Terkadang kita melihat wajah ini
tampak cantik rupawan, tapi di waktu lain akan melihat raut wajah yang jauh
dari cantik. Banyak kosmetik yang kita gunakan untuk memoles wajah ini hanya
untuk mendapat pernyataan “cantik” dari cermin. Banyak uang yang kita keluarkan
untuk membeli kosmetik kecantikan itu, padahal kalau kita gunakan untuk
kepentingan lain masih banyak yang lebih bermanfaat.
Kecantikan itu tidak dinilai oleh cermin,
kecantikan mutlak itu terletak pada pemikiran dan hati yang mapan tercermin
dari tingkah laku yang dilakukan. Secantik apapun fisik seseorang pasti akan
pudar seiring bertambahnya usia, tetapi lain halnya dengan pemikiran dan hati.
Pemikiran dan hati yang mapan akan semakin terlihat pesonanya dan tak kan
pernah termakan usia.
Sadarilah kecantikan fisik ini sebuah
anugerah, anugerah sementara yang Allah titipkan kepada kita. Boleh saja kita
memolesnya agar tampak lebih indah, tetapi ada kecantikan yang lebih luar biasa
pada diri kita, yaitu kecantikan pemikiran dan hati kita yang wajib kita poles
untuk semakin mempercantiknya.
Ini sebuah renungan pribadi, bukan untuk
menceramahi, karena tulisan ini juga terinspirasi dari pernyataan cermin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar